Semarak Sosialisasi FORNAS VIII di CFD Udayana: Tradisi, Rekreasi, dan Semangat Kebersamaan

1 day ago 13

- Advertisement -

HarianNusa, Mataram – Minggu pagi (29/6/2025), suasana Car Free Day (CFD) di Jalan Udayana berubah menjadi panggung rakyat yang penuh warna. Tak sekadar ajang olahraga rutin, CFD kali ini menjadi ruang ekspresi budaya dan sosial dalam rangka sosialisasi Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII, yang akan digelar di NTB pada Agustus mendatang.

Sejak matahari baru mulai meninggi, masyarakat sudah memadati area dengan semangat yang berbeda. Di antara alunan musik senam dan riuh tawa anak-anak, hadir mahasiswa dari Komunitas Alo Main UNU NTB yang membawa egrang dan gangsing simbol permainan tradisional yang dulu akrab dengan kehidupan sehari-hari. Mereka tampil memikat, sembari membagikan merchandise dan mengibarkan spanduk bertuliskan “FORNAS VIII: NTB Makmur Mendunia”.

- Advertisement -

“Kalah menang semua senang!” seru para mahasiswa, menegaskan semangat inklusif yang diusung FORNAS bahwa olahraga rekreasi bukan soal medali, tapi soal partisipasi, identitas, dan kebersamaan.

Kehadiran Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, menjadi momen spesial pagi itu. Di tengah antusias warga, Gubernur Iqbal dengan santai mencoba bermain egrang—momen langka yang sontak mengundang sorak dan tawa. Tak hanya sebagai simbol dukungan, aksinya menyiratkan pesan kuat: pemerintah hadir dan serius mengangkat nilai olahraga tradisional.

“Olahraga rekreasi adalah napas masyarakat. Ini bukan hanya tentang sehat, tapi tentang warisan yang harus terus kita hidupkan,” ujar Gubernur Iqbal sambil tersenyum usai mencoba egrang.

- Advertisement -

Tak jauh dari kerumunan, tampak pula Dr. Yadi Imansyah, M.Or, akademisi sekaligus panitia FORNAS VIII, yang menggarisbawahi potensi besar olahraga masyarakat dalam membangun ekonomi dan karakter bangsa.

“Bayangkan, dari satu permainan tradisional seperti gangsing, kita bisa bicara soal pendidikan karakter, wisata budaya, hingga pemasukan UMKM,” jelasnya antusias.

- Advertisement -

Sejumlah tenda UMKM turut meramaikan kegiatan, menampilkan produk lokal khas NTB seperti keripik kelapa, kain tenun, hingga kerajinan bambu. Bagi warga, ini bukan sekadar sosialisasi melainkan preview kecil dari kemeriahan FORNAS VIII nanti.

Anak-anak pun tampak tertatih mencoba egrang, ibu-ibu antusias berswafoto dengan keris mini, sementara para bapak sibuk bertanya kepada sukarelawan: “FORNAS itu singkatannya apa, ya?”

“Festival Olahraga Rekreasi Nasional!” jawab mereka dengan senyum penuh semangat.

Semangat pagi itu menyatu dalam satu irama: antara rakyat, budaya, dan pemerintah. FORNAS mungkin bukan PON tak ada perebutan medali atau klasemen. Tapi dari peluh dan tawa yang mengalir di Udayana pagi itu, jelas bahwa NTB tak hanya siap menjadi tuan rumah yang ramah, tapi juga meriah dan membanggakan.

FORNAS VIII bukan sekadar agenda olahraga, ia adalah panggung bagi identitas bangsa yang rekreatif, berakar budaya, dan menyatukan. (F3)

Ket. Foto: Permainan tradisional egrang meriahkan sosialisasi FORNAS VIII di Car Free Day Udayana, Mataram. (Ist)

- Advertisement -

Read Entire Article
Satu Berita| Harian Nusa | | |