- Advertisement -
HarianNusa, Mataram – Dua calon jamaah haji (JCH) asal Provinsi NTB dipastikan tidak dapat menunaikan ibadah haji karena meninggal dunia sebelum jadwal keberangkatan.
Kedua jamaah yang wafat adalah Sapi’in (64), warga Kecamatan Sakra Timur, Lombok Timur, dan Siti Maryam dari Kabupaten Bima.
- Advertisement -
"Dua jamaah kita meninggal dunia sebelum berangkat,” ungkap Syukri, Ketua Tim Bina Haji Reguler Kanwil Kemenag NTB, dalam konferensi pers di Mataram, Kamis (8/5) malam.
Meski begitu, Syukri menjelaskan bahwa nomor kursi milik almarhum dan almarhumah dapat dialihkan kepada ahli waris. Jika hal ini terjadi, maka hak klaim asuransi atas nama jamaah yang meninggal menjadi gugur.
“Karena nomor kursi bisa dipakai kembali oleh ahli waris,” jelasnya.
- Advertisement -
Hingga Kamis (8/5), sebanyak 2.729 jamaah asal NTB telah tiba di Tanah Suci melalui enam kloter pemberangkatan. Seluruhnya dilaporkan dalam kondisi sehat, meskipun ada beberapa jamaah mengalami keluhan ringan akibat perubahan cuaca di Arab Saudi.
Sementara itu, 1.818 jamaah masih menunggu giliran untuk diberangkatkan dalam lima kloter tersisa. Kloter 7 dijadwalkan berangkat pada Jumat (9/5) pukul 13.50 Wita, terdiri dari 393 jemaah asal Lombok Tengah dan Lombok Timur.
- Advertisement -
Pelayanan kesehatan tetap menjadi prioritas. Menurut Hairul Yamin, Pelaksana Harian Kepala Pelayanan Kesehatan Embarkasi Mataram, 62,5 persen jamaah pada kloter 7 masuk kategori risiko tinggi, termasuk 108 lansia.
“Risiko tinggi berat 48 orang, sedang 72 orang, ringan 125 orang, dan yang benar-benar sehat 144 orang,” ujarnya.
Satu jamaah dirujuk ke RSUD NTB karena dispepsia, dan satu lainnya tengah dalam observasi karena hipertensi. (F3)
Ket. Foto:
Ketua Tim Bina Haji Reguler Kanwil Kemenag NTB Syukri (kiri) dalam konferensi pers di Mataram, Kamis (8/5) malam. (HarianNusa)
- Advertisement -