Pasca Insiden Kecelakaan, TNGR Siapkan Langkah Konkret Perbaiki Layanan dan Tata Kelola Pendakian Rinjani

18 hours ago 7

- Advertisement -

HarianNusa, Mataram –  Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menjadi sorotan pasca insiden kecelakaan di Gunung Rinjani yang menewaskan seorang pendaki adalah Brasil beberapa waktu lalu 

Dalam acara Bincang Kamisan edisi ke-8, yang digelar oleh Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) Provinsi NTB, dengan tema  “Menyikapi Peristiwa Rinjani dan Layanan Destinasi Global”, Kepala Balai TNGR, Yarman, menegaskan bahwa Rinjani bukan sekadar gunung atau objek wisata biasa, melainkan kawasan konservasi berstatus internasional yang menuntut pengelolaan holistik dan bertanggung jawab. Ia menyebutkan bahwa TNGR telah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap insiden terakhir dan siap memperkuat koordinasi lintas sektor.

- Advertisement -

Ke depan, kita tidak hanya memperketat pengawasan, tapi juga memperbaiki komunikasi dan manajemen jalur. Rinjani adalah kawasan konservasi, tapi juga destinasi global yang harus dikelola secara bijak,” tegas Yarman, dalam kegiatan yang berlangsung di Command Centre UPTD Layanan Digital, sebagai respons terhadap dinamika terkini di kawasan konservasi ikonik tersebut.

Yarman juga mengatakan,  langkah konkret juga disiapkan TNGR, mulai dari penguatan kapasitas SDM di jalur pendakian, standarisasi layanan, hingga sinergi berkelanjutan dengan komunitas lokal, porter, guide, dan pelaku usaha wisata. Tujuannya jelas: menjadikan Rinjani simbol wisata berkelanjutan yang mengedepankan keselamatan, kelestarian, dan nilai-nilai lokal.

Kepala Dinas Pariwisata NTB,  H. Ahmad Nur Aulia,  turut mendorong peningkatan tata kelola Rinjani sebagai destinasi unggulan. Ia menyoroti pentingnya membangun citra Rinjani sebagai lokasi wisata yang profesional, aman, dan bermartabat.

- Advertisement -

“Kita ingin bangun citra Rinjani bukan hanya indah dan eksotis, tapi juga profesional dan aman. Untuk itu, kita akan fokus pada standardisasi layanan, penguatan SDM, dan mitigasi bencana berbasis komunitas,” ujarnya.

Pentingnya SDM unggul di kawasan TNGR juga disorot Direktur Poltekpar Lombok, Dr. Ali Muhtasom,  yang mengusulkan program FGD dan sertifikasi bagi guide, porter, dan pelaku wisata desa penyangga.

- Advertisement -

Dalam sesi diskusi, pengamat pariwisata Fahrurrozi Gafar menekankan pentingnya narasi baru dalam promosi Rinjani yang tidak semata-mata menonjolkan keindahan alam, tetapi juga tanggung jawab ekologis dan kearifan lokal.

“Pariwisata NTB tidak boleh asal ramai, tapi harus bermartabat. Ini saatnya kita siapkan roadmap baru menuju destinasi global yang tangguh dan beradab,” ujarnya. (F3)

Ket. Foto:

Foto bersama dalam kegiatan Bincang Kamisan edisi ke 8 Diskominfotik NTB. (Ist)

- Advertisement -

Read Entire Article
Satu Berita| Harian Nusa | | |