- Advertisement -
HarianNusa, Mataram – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Nusa Tenggara Barat (NTB) menunjukkan capaian signifikan dalam upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) selama Semester I tahun 2025.
Kepala BNNP NTB, Marjuki, S.IK., M.Si., menyampaikan pada semester I 2025, sejumlah indikator kerja dari berbagai bidang menunjukkan hasil yang melampaui target. Dalam aspek pencegahan, BNNP NTB berhasil menjangkau berbagai kalangan masyarakat. Tujuh desa/kelurahan telah ditetapkan sebagai Desa Bersinar (Bersih Narkoba), melebihi target lima desa. Selain itu, program ketahanan keluarga mencapai 70 keluarga (80% dari target), dan relawan P4GN dibentuk sebanyak 100 orang.
- Advertisement -
Sosialisasi juga masif dilakukan di berbagai sektor termasuk di lingkungan pemerintah menyasar 2.742 orang, masyarakat umum dan lembaga swasta: 6.012 orang, lingkungan pendidikan: 7.259 orang
“Penting untuk terus memperkuat ketahanan sosial masyarakat dari bahaya narkoba. Sinergi dengan Pemda, tokoh masyarakat, dan sektor swasta sangat berperan,” ujar Marjuki, saat menyampaikan press rilis capaian BNNP NTB, Selasa, (15/7) di Kantornya.
Capaian luar biasa juga terlihat dalam pelaksanaan tes urine deteksi dini. Dari target 10 kegiatan, BNNP NTB mampu melaksanakan 30 kegiatan, menyasar 1.418 peserta. Ini tak lepas dari dukungan kuat stakeholder lokal.
- Advertisement -
Berdasarkan verifikasi dan analisis terbaru, ditemukan 12 desa masuk kategori rawan narkoba. Termasuk di antaranya, Kelurahan Abian Tubuh Kota Mataram, Desa Gili Indah Lombok Utara, Desa Serading Sumbawa dan Desa Jerowaru Lombok Timur
Layanan rehabilitasi berhasil menjangkau 388 orang, setara dengan 173,2% dari target. Pembentukan program intervensi berbasis masyarakat (IBM) mencapai 100% target. Sementara screening lapangan telah dilakukan sebanyak 62 kali.
- Advertisement -
Ikhtiar BNNP NTB juga diperkuat dengan layanan hotline WhatsApp LPG+ sebagai sarana penjangkauan masyarakat yang lebih inklusif. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat aktif berpartisipasi melawan narkoba dengan melaporkan informasi melalui contact center/WA 0852-3894-4442.
Dibidang pemberantasan, dalam enam bulan pertama 2025, kasus narkotika yang berhasil diungkap di NTB meningkat tajam, dari 450 menjadi 524 kasus, naik 16,44%. Khusus BNNP NTB, berhasil diungkap 9 kasus dengan jumlah tersangka 9 orang. Dari jumlah itu, 4 kasus telah masuk tahap P21.
“Barang bukti yang berhasil disita antara lain shabu:l 27,257 gram, ganja 4.039,713 gram (termasuk 3.000 gram temuan),” ungkapnya.
Selain itu, BNNP NTB juga melaksanakan asesmen terpadu untuk 79 orang, hampir dua kali lipat dari target.
BNNP NTB terus melakukan inovasi, diantaranya, Deklarasi Kampung Bersih Narkoba di empat lokasi strategis, Pelatihan soft skill untuk 300 guru Bimbingan Konseling (BK) secara hybrid, Penggerebekan di zona merah seperti Karang Bagu dan Abian Tubuh yang mengamankan 73 orang, semuanya direhabilitasi
“Dari 3.997 penghuni Lapas/Rutan di NTB, 2.030 di antaranya (50,8%) adalah kasus narkotika. Ini bukan masalah biasa, tapi darurat sosial. Kami tidak bisa bekerja sendiri,” tegas Marjuki.
BNNP NTB terus meningkatkan sinergi antar lembaga melalui koordinasi dengan Polda NTB, Bea Cukai, TNI AL/AD, dan AIRNAV untuk pengawasan pintu masuk provinsi.
“Mari kita wujudkan NTB yang bebas dari narkoba. Bersama kita bisa ciptakan Indonesia emas 2045,” pungkasnya. (F3)
Ket. Foto:
Kepala BNNP NTB, Marjuki, S.IK., M.Si., saat memberikan pemaparan dalam kegiatan press rilis capaian BNNP NTB pada Semester 1 2025. (HarianNusa)
- Advertisement -