Peringati 70 Tahun KAA, Bandung Diresmikan sebagai Ibu Kota Bangsa Asia dan Afrika

21 hours ago 12

Bandung.jabar

Satunews.id- uasana penuh kehormatan menyelimuti Pendopo Kota Bandung saat Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menjamu Duta Besar Kerajaan Maroko, Yang Mulia Ouadia Benabdellah, beserta para duta besar dari negara-negara Afrika. Acara ini digelar sebagai bagian dari peringatan 70 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) yang bersejarah.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meski tahun ini tidak ada peringatan resmi berskala nasional, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tetap menggelar kegiatan simbolis untuk mengenang dan melestarikan semangat solidaritas antarbangsa.

Momen ini menjadi sangat penting karena secara simbolis, Kota Bandung kini resmi diposisikan sebagai Ibu Kota Bangsa-bangsa Asia dan Bangsa-bangsa Afrika.

Acara dimulai dengan kunjungan delegasi ke “Ruangan Arab” di Pendopo Kota Bandung, disusul dengan jamuan makan siang di Pendopo yang diawali oleh tarian penyambutan Peacock Dance.

Farhan mengatakan, Kota Bandung akan terus menyuarakan semangat Konferensi Asia-Afrika, terutama dalam menghadapi tantangan multilateralisme yang mulai bergeser menjadi egoisme nasional.

“Bandung tetap memancarkan cahaya semangat kesetaraan bangsa-bangsa. Tahun ini kami meluncurkan logo baru kota Bandung sebagai simbol ibu kota Asia dan Afrika. Logo ini, yang didesain anak-anak muda Bandung, menggunakan warna hijau, merah, dan putih sebagai bentuk dukungan terhadap kemerdekaan dan kemanusiaan Palestina,” ujar Farhan di Pendopo Kota Bandung, Rabu, 23 April 2025.

Ia juga menekankan pentingnya memperkuat kerja sama internasional dalam menjawab tantangan global, seperti perubahan iklim, ketegangan geopolitik, dan ketimpangan ekonomi.

Sementara itu, Duta Besar Ouadia Benabdellah menyampaikan, tahun 2025 merupakan momen istimewa, tidak hanya sebagai peringatan sejarah, tetapi juga sebagai titik tolak masa depan Asia dan Afrika.

“Konferensi Asia-Afrika adalah tonggak penting dalam perjalanan diplomasi global. Ini memberi suara bagi negara-negara yang baru keluar dari bayang-bayang kolonialisme. Di Bandung, semangat kerja sama lintas benua itu lahir. Dan hari ini, hubungan Asia-Afrika tumbuh semakin kuat, terutama di bidang ekonomi dan politik,” ujar Benabdellah.

Menurutnya, Afrika saat ini sedang tumbuh menjadi pusat ekonomi dunia berikutnya, dengan populasi muda yang dinamis dan integrasi ekonomi yang meningkat.

Asia, di sisi lain, menjadi mitra dagang dan investasi utama bagi Afrika, dengan kontribusi besar dari negara-negara seperti Tiongkok, India, Jepang, dan kawasan ASEAN.

“Namun kemitraan ini harus melampaui sekadar perdagangan. Kita harus membangunnya di atas landasan pembangunan berkelanjutan, inovasi teknologi, dan investasi dalam sumber daya manusia,” tambahnya.

Sebagai penutup, Duta Besar Maroko menegaskan bahwa semangat Bandung harus terus menjadi panduan dalam menciptakan dunia yang lebih stabil, setara, dan berkelanjutan.

“Kita tidak hanya mengamankan jalan kita sendiri. Kita sedang membentuk masa depan dunia,” ujarnya penuh semangat.

Bandung, yang juga merupakan kota kembar dengan Kota Agadir di Maroko, kembali meneguhkan posisinya sebagai simbol solidaritas, perdamaian, dan semangat persatuan lintas benua.

Pemerintah Kota Bandung juga mengumumkan rencana penyelenggaraan Asian African Youth Forum sebagai langkah konkret meneruskan semangat Konferensi Asia-Afrika kepada generasi muda. (Tim/red)**

Read Entire Article
Satu Berita| Harian Nusa | | |