Bangun Keluarga Tangguh, Wujudkan Masyarakat Berkualitas

1 day ago 8

Bangun Keluarga Tangguh, Wujudkan Masyarakat Berkualitas

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bandung

Satunews.id- Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, namun memiliki peran yang sangat besar dalam pembangunan.

Hal ini ditegaskan oleh Fitria Adhyaksa, Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung pada talkshow di Radio Sonata, Kamis 17 April 2025.

Menurutnya, keberhasilan membangun masyarakat harus dimulai dari ketahanan keluarga itu sendiri.

“Kalau keluarganya tidak solid, tidak kokoh, tidak kuat, bagaimana mungkin kita bisa membangun masyarakat yang tangguh?” ujarnya.

Dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada, DPPKB Kota Bandung hadir dengan berbagai program untuk meningkatkan kualitas dan ketahanan keluarga melalui bina keluarga seperti Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, dan Bina Keluarga Lansia, serta Pusat Informasi dan Konseling Remaja.

Selain pendekatan dari sisi psikologis dan sosial, ketahanan keluarga juga perlu didukung dari aspek ekonomi. Untuk itu, DPPKB membentuk Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA), yang terdiri dari para akseptor KB, kebanyakan adalah perempuan untuk membangun usaha bersama.

Kelompok ini memproduksi berbagai produk, terutama di bidang kuliner, namun juga mencakup kerajinan tangan dan fesyen.

“Dengan berdayanya kelompok ini, diharapkan mereka bisa menambah penghasilan keluarga, membeli makanan bergizi untuk anak-anak, dan pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup keluarga secara menyeluruh,” jelas Fitria.

Dalam rangka memperluas jangkauan pemasaran produk-produk UPPKA, DPPKB juga tengah merintis toko online dengan nama Babuka, singkatan dari Bangga Buatan Keluarga Akseptor.

Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi wadah promosi dan pemasaran bagi para pelaku usaha UPPKA secara lebih luas.

Menyoroti isu perceraian yang meningkat belakangan ini, Fitria menjelaskan, faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab dominan. DPPKB terus menjalin komunikasi dengan Kementerian Agama untuk memantau dan menganalisis data perceraian. Termasuk faktor-faktor pemicunya seperti KDRT, ketidakcocokan, dan beban ekonomi rumah tangga.

Sebagai upaya preventif, DPPKB juga menggerakkan program Genre (Generasi Berencana) melalui PIK Remaja (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) dan Duta Genre.

PIK Remaja berfungsi sebagai “rumah” dari para Duta Genre, yang bertugas menyosialisasikan 10 dimensi kesiapan pernikahan, mencakup aspek ekonomi, kesehatan, mental, dan sosial.

Saat ini, DPPKB Kota Bandung sedang membuka pendaftaran seleksi Duta Genre 2025, yang telah dimulai sejak 14 April dan akan ditutup pada 23 April 2025 mendatang.

Para finalis yang terpilih nantinya akan menjalankan peran penting dalam menyebarkan semangat perencanaan kehidupan berkeluarga kepada remaja-remaja di Kota Bandung.

“Menjadi keluarga bukan hanya menyatukan dua orang, tapi juga dua keluarga besar, dua cara hidup, dan dua cara pandang. Maka yang terpenting adalah saling mengisi, memahami dengan membangun komunikasi yang baik,” tutur Fitria.**(Saepul.B)

Kepala Diskominfo Kota Bandung

Yayan A. Brilyana

Read Entire Article
Satu Berita| Harian Nusa | | |