- iklan Paket Wisata di Lombok -
HarianNusa, Mataram – Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Nusa Tenggara Barat (NTB) menunjukkan peran strategisnya dalam menjawab tantangan sektor pertanian yang terdampak cuaca ekstrem. Wakil Ketua DPRD NTB, H. Lalu Wirajaya, menekankan pentingnya riset untuk menciptakan varietas komoditas yang tangguh menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu. Hal ini bertujuan mengurangi kerugian akibat gagal panen yang kerap memicu lonjakan harga kebutuhan pokok.
Menanggapi hal ini, Plt. Kepala Brida NTB, Lalu Suryadi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan riset bersama Bank Indonesia (BI) dan Universitas Gadjah Mada (UGM), menghasilkan varietas padi unggul bernama Gamagora 7. Varietas ini terbukti tahan terhadap cuaca ekstrem dengan produktivitas mencapai 12 ton per hektar, jauh lebih tinggi dibandingkan varietas lainnya.
“Gamagora 7 sudah diuji coba sejak 2023 di Desa Pengembur, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Hasilnya sangat memuaskan karena padi ini mampu bertahan di kondisi minim air dan tetap berproduksi tinggi,” ungkap Suryadi, Senin, (20/1/25) di Mataram
Namun, untuk penerapan penanaman massal belum dilakukan karena harus menunggu produksi bibit massal juga untuk disertifikasi pada tahapan berikutnya tentunya harus bersama UGM selaku pemula bibit.
"Untuk penanaman massal kami juga harus berkoordinasi dengan Dinas Pertanian NTB untuk memproduksi dan menyertifikasi benih secara massal. Dinas Pertanian memiliki tugas pokok melalui Balai Benih Induk (BBI) dan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB), sehingga ini memerlukan sinergi yang kuat," tambahnya.
Selain itu, Brida juga memperluas inovasi pada komoditas hortikultura seperti cabai dan sayuran. Meski bibit unggul sudah tersedia, tantangan utama masih terletak pada penerapan teknologi budidaya. “Kami bersama mitra telah membuat percontohan teknologi hidroponik yang memungkinkan produksi tetap berjalan meski dalam kondisi cuaca ekstrem. Bahkan, hasil produksi ini sudah mampu menyuplai ke pasar modern seperti hypermart,” jelas Suryadi.
Langkah inovatif Brida NTB ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang bagi sektor pertanian untuk menghadapi tantangan perubahan iklim sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di daerah. (F3)
Ket. Foto:
Plt Kepala Brida NTB, Lalu Suryadi saat menghadiri Rapat Paripurna DPRD NTB. (HarianNusa)