KONI NTB Gelar Rakerprov Bahas Strategi Menuju PON 2028 dan Porprov 2026

2 days ago 19

- iklan Paket Wisata di Lombok - Explore Lombok

- iklan Web Hosting Murah -Paket Web Hosting Murah

HarianNusa, Mataram – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) tahunannya dengan agenda strategis untuk pengembangan olahraga di NTB, Kamis (10/4/25) di Kantor BPSDM NTB di Mataram.

Ketua KONI NTB, H. Mori Hanafi, menyampaikan bahwa meskipun sempat tertunda karena menunggu pelantikan Gubernur NTB yang baru, Rakerprov ini tetap terlaksana dengan penuh semangat.

“Jadi ini adalah kegiatan tahunan kita (KONI NTB). Sebenarnya kami ingin menggelar sebelum Ramadan, namun baru bisa terlaksana sekarang karena harus menunggu dilantiknya gubernur terpilih. Walau hari ini beliau tidak bisa hadir, InsyaAllah nanti pukul 14.00 WITA Pak Sekda akan hadir mendampingi narasumber dari KONI Pusat,” jelas Mori.

Dalam raker kali ini, terdapat tiga agenda strategis yang dibahas. Pertama, persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2026 yang akan didesain sebagai ajang pemanasan menuju PON 2028. Mori menegaskan pentingnya penyesuaian Porprov dengan venue PON. “Misalnya panahan akan dilaksanakan di Sumbawa saat PON, maka Porprov-nya pun akan digelar di sana agar atlet lokal terbiasa dengan kondisi venue,” ungkapnya.

Uniknya, Porprov 2026 tidak hanya digelar di satu tuan rumah seperti biasanya. Kali ini, seluruh kabupaten/kota di NTB akan terlibat sebagai tuan rumah sejumlah cabang olahraga (cabor). “Ini sekaligus menjadi pemanasan kesiapan daerah sebagai bagian dari NTB tuan rumah PON 2028,” tambahnya.

Agenda kedua adalah pemantapan langkah menjadi tuan rumah PON 2028. Mori menekankan, bahwa momen ini sangat berharga bagi NTB untuk tampil sebagai penyelenggara yang sukses sekaligus berprestasi. “Target kita tembus lima besar nasional. Karena ini mungkin satu-satunya kesempatan NTB jadi tuan rumah, kita harus manfaatkan sebaik-baiknya,” katanya.

Lebih dari itu, Mori berharap PON bisa menjadi sarana promosi NTB di kancah nasional dan internasional. “Sesuai dengan visi Pak Gubernur, NTB harus mendunia, jangan hanya jadi bayang-bayang wisatanya Bali,” tegasnya.

Poin ketiga yang dibahas dalam Rakerprov adalah persiapan Musyawarah KONI NTB untuk pemilihan ketua baru. Sesuai aturan, pemilihan dapat dilakukan mulai tiga hingga enam bulan sebelum masa jabatan berakhir, yaitu antara Desember 2025 hingga Juni 2026. Mori menyatakan dirinya terbuka terhadap siapa pun yang maju sebagai calon ketua.

Namun, ia menegaskan bahwa calon ketua KONI harus memiliki komitmen finansial tinggi. “Pendaftaran bisa mensyaratkan dana antara 300 hingga 500 juta rupiah. Ini karena KONI butuh biaya besar, tidak bisa hanya mengandalkan APBD. Calon ketua harus siap berkontribusi demi mendukung program kerja KONI,” tutupnya.

Rakerprov KONI NTB ini menjadi tonggak penting dalam menyongsong dua momentum besar: Porprov 2026 dan PON 2028, dengan harapan mengangkat nama NTB di panggung olahraga nasional. (F3)

Ket. Foto:
Ketua KONI NTB, H. Mori Hanafi, saat diwawancara di sela-sela kegiatan Rakerprov KONI NTB di Mataram. (HarianNusa)

Read Entire Article
Satu Berita| Harian Nusa | | |