HarianNusa, Mataram – Untuk mendongkrak jumlah penonton MotoGP 2025 di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Kepala Dinas Perdagangan Nusa Tenggara Barat (NTB), Jamaludin Malady, melontarkan gagasan strategis yang dinilai brilian, dengan melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) NTB untuk menggelar agenda nasional berskala besar di Lombok Menjelang MotoGP.
Mantan Koordinator Lapangan (Korlap) MotoGP 2023 dan World Superbike (WSBK) 2022 ini menyebut, strategi dengan menggelar MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) seperti rapat kerja nasional (Rakernas) terbukti ampuh meningkatkan jumlah wisatawan sekaligus penonton ajang balap internasional.
“Semua OPD bisa usulkan Rakernas atau MICE ke kementerian masing-masing, dengan waktu pelaksanaan yang mendekati jadwal MotoGP. Jika satu OPD saja berhasil, ribuan orang akan datang ke Lombok. Bayangkan jika lebih dari 10 OPD sukses,” ungkap Jamaludin, Rabu, (17/9) di Mataram.
Ia menjelaskan, dengan penjadwalan Rakernas dua hari sebelum atau sesudah MotoGP, peserta otomatis akan memperpanjang masa tinggal mereka di Lombok, sebagian besar akan terdorong untuk menonton balapan secara langsung.
Jamaludin juga menyebutkan bahwa langkah ini bukan sekadar wacana. Saat menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata NTB, pihaknya telah merancang Rakernas Destinasi yang diproyeksikan mendatangkan ribuan peserta ke Lombok. Agenda ini akan menjadi batu loncatan untuk mendorong peserta sekaligus menjadi penonton MotoGP 2025.
“Ini contoh konkret. Rakernas Destinasi sudah dirancang sejak tahun lalu oleh Dinas Pariwisata. Tinggal bagaimana OPD lain ikut bergerak dan mengusulkan kegiatan serupa ke kementerian masing-masing,” jelasnya.
Dinas Perdagangan NTB sendiri telah mengusulkan kepada Kementrian Perdagangan untuk menggelar Rakernas Perdagangan Antar Wilayah (PAW) di Lombok, yang dijadwalkan berdekatan dengan ajang MotoGP. Tema ini dinilai relevan dengan isu nasional, terutama pengendalian inflasi.
“Topik PAW ini rutin kami bahas setiap minggu dalam rapat dengan Kementerian. Rakernas ini bisa menjadi solusi konkret untuk menyusun MOU antar daerah dalam distribusi barang agar tidak terjadi kelangkaan dan inflasi,” ujar Jamaludin.
Ia mencontohkan, jika NTB kekurangan pakan ternak, maka bisa diambil dari Jawa Timur. Sebaliknya, jika Kalimantan Timur kekurangan sapi, bisa memasok dari NTB. Begitu juga dengan tembakau, jagung, dan komoditas lain yang bisa disinergikan antar provinsi.
Gagasan ini tak sembarang dilontarkan, Jamaludin Malady dikenal sebagai sosok kunci dalam peningkatan signifikan jumlah penonton di ajang-ajang balap sebelumnya. Saat menjabat Korlap WSBK Mandalika 2022,ia berhasil memecahkan rekor penonton sebanyak 51.629 orang selama tiga hari pelaksanaan, mengungguli seri di Donington Park, Inggris.
Kesuksesan serupa juga terjadi pada MotoGP Mandalika 2023, dengan total penonton mencapai 102.929 orang, melewati target 100.000 penonton dan naik dari tahun sebelumnya. Bahkan pada MotoGP 2024, jumlah penonton meningkat lagi menjadi 121.252 orang penonton, menjadikan Mandalika sebagai seri ke-14 terpadat dari 20 seri di dunia.
“Kesuksesan ini bukan kebetulan, tapi hasil strategi koordinasi dan promosi yang matang. Jadi saya yakin strategi Rakernas bisa berkontribusi besar untuk mendongkrak lagi jumlah penonton tahun 2025,” kata Jamaludin.
Meski saat ini koordinasi penyelenggaraan MotoGP 2025 berada di tangan Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Jamaludin menegaskan bahwa nama baik Pemerintah Provinsi NTB ikut dipertaruhkan. Karena itu, ia mengajak seluruh OPD untuk bergerak cepat.
“Mulai dari Dinas Perdagangan, Pertanian, PUPR, Perhubungan, Koperasi, sampai Dinas Pangan — semuanya harus membuat usulan Rakernas ke kementerian. Kalau dilakukan sekarang, masih ada waktu untuk melobi ke pusat,” tegasnya.
Dengan kolaborasi antar-OPD, bukan mustahil jumlah penonton MotoGP Mandalika 2025 akan melampaui rekor tahun sebelumnya. Dan lebih dari itu, agenda-agenda nasional di Lombok akan membawa dampak ekonomi langsung bagi pelaku pariwisata lokal. ( F3)
Ket. Foto: Kepala Dinas Perdagangan NTB, Jamaludin Malady. (Ist)