Kadistan Lobar Ajak Petani Ikut Asuransi Pertanian, Baru 10 Persen yang Berminat

2 weeks ago 45

- iklan Paket Wisata di Lombok - Explore Lombok

- iklan Web Hosting Murah -Paket Web Hosting Murah

HarianNusa, Lombok Barat – Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Lombok Barat, Damayanti Widyaningrum, SP. M.Si., mengimbau para petani untuk memanfaatkan program asuransi usaha pertanian guna melindungi diri dari risiko gagal tanam maupun gagal panen.

"Pada dasarnya saya menghimbau kepada para petani untuk ikut asuransi usaha pertanian. Karena hanya dengan membayar Rp36 ribu saja, nantinya bisa tercover apabila terjadi gagal tanam atau gagal panen. Sisanya akan dibantu oleh pemerintah," ujar Damayanti, saat ditemui di Kantornya, Kamis, (20/2/25).

Melalui program ini, petani yang mengalami gagal tanam atau gagal panen dapat memperoleh kompensasi atau ganti rugi sebesar Rp7 juta per hektar. Dinas Pertanian Lombok Barat sendiri menargetkan sebanyak 3.000 hektar lahan pertanian dapat diasuransikan. Namun, hingga saat ini, tingkat partisipasi petani masih sangat minim, yakni baru mencapai sekitar 10 persen dari target.

"Padahal kami terus melakukan sosialisasi terkait asuransi pertanian. Tapi ya, hanya 10 persen saja yang mau ikut," jelasnya.

Damayanti menilai rendahnya minat petani disebabkan oleh keyakinan bahwa mereka jarang mengalami gagal panen. Namun, ia mengingatkan bahwa faktor alam seperti kekeringan atau banjir bisa terjadi kapan saja tanpa diduga.

"Terutama daerah-daerah yang rawan bencana kekeringan dan banjir yang terus kita imbau untuk ikut asuransi usaha pertanian. Untuk daerah kekeringan di Lombok Barat, seperti Kuripan, Kediri, Mareje, Lembar, dan Sekotong. Sementara wilayah yang rawan banjir, seperti yang terlihat kemarin, ada di Labuapi, Kuripan, Kediri, Lembar, dan Sekotong," papar Damayanti.

Ia juga menyebutkan bahwa wilayah Narmada cenderung aman dari kekeringan karena ketersediaan air yang melimpah setiap musim tanam, sehingga hasil panen di daerah tersebut relatif stabil.

"Namun, risiko alam itu tidak bisa diprediksi sepenuhnya. Untuk itu, kami tetap mengajak seluruh petani, terutama yang berada di wilayah rawan bencana, untuk melindungi usaha pertaniannya melalui asuransi ini," pungkasnya.

Melalui upaya ini, Dinas Pertanian Lombok Barat berharap semakin banyak petani yang sadar akan pentingnya perlindungan usaha tani, guna mengurangi risiko kerugian dan menjaga ketahanan pangan daerah. (F3)

Ket. Foto:
Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Lombok Barat, Damayanti Widyaningrum, SP. M.Si. (HarianNusa)

Read Entire Article
Satu Berita| Harian Nusa | | |