Wali Kota Bandung Lantik 3 Pejabat Tinggi Pratama dan 51 Pejabat Fungsional

12 hours ago 9

Kota Bandung, Satunews.id – Wali Kota Bandung Muhammad Farhan melantik tiga pejabat tinggi pratama dan 51 pejabat fungsional di Balai Kota Bandung, Rabu 3 September 2025.

Ia mengatakan, pelantikan ini merupakan simbol kebangkitan Kota Bandung setelah melewati masa krisis pekan lalu.

“Hari ini adalah hari yang sangat istimewa, karena tidak hanya sebuah pelantikan tetapi juga bukti bahwa Kota Bandung telah pulih 100 persen dari kondisi kritis sejak hari Jumat lalu,” ujar Farhan.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tiga pejabat tinggi pratama yang dilantik yakni Sony Adam sebagai Kepala Dinas Kesehatan, Salman Fauzi sebagai Kepala Badan Kesbangpol, dan Yasa Hanafiah sebagai Sekretaris DPRD Kota Bandung.

Farhan mengingatkan, setiap pejabat memiliki peran strategis, baik dalam menjaga kondusivitas politik, meningkatkan layanan kesehatan, maupun memperkuat pelayanan administratif DPRD.

Menurutnya, Kota Bandung berhasil melewati masa kritis karena kekompakan dan solidaritas masyarakat. Oleh karena itu, pejabat yang baru dilantik diharapkan bisa menjaga iklim kondusif tersebut dalam tugas sehari-hari.

Farhan menegaskan, para pejabat harus mampu menghadirkan inovasi dalam pelayanan publik.

“Mari jalankan tugas sebagai keberhasilan kolektif yang didukung kerja profesional setiap individu,” pesannya.

Selain itu, sejumlah pejabat fungsional juga resmi dilantik, di antaranya Ringgas Hajopan Pane sebagai Analis SDM Aparatur Ahli Madya dan Anton Sugiana Agustus sebagai Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Madya.

Pejabat fungsional lainnya yang dilantik terdiri dari analis kebijakan, analis ketahanan pangan, pengelola arsip, tenaga kesehatan, tenaga pendidikan, hingga pengelola penanaman modal.

Farhan menyebut, keberagaman profesi ini mencerminkan luasnya cakupan pelayanan pemerintah.

Kepada para analis kebijakan, Farhan meminta mereka menghadirkan rekomendasi berbasis data untuk membantu pengambilan keputusan.

Sementara itu, analis ketahanan pangan diminta menyusun analisis gizi masyarakat yang dapat mendukung upaya penurunan stunting.

Pengelola arsip juga mendapat perhatian khusus. Farhan ingin arsip-arsip penting Kota Bandung didigitalisasi sebagai memori kolektif dan bukti akuntabilitas publik.

“Dinas Kearsipan harus sibuk, bukan sepi. Arsip adalah sejarah sekaligus tanggung jawab kita,” ucapnya.

Di sektor kesehatan, Farhan menyebut peran bidan dan perawat sebagai garda terdepan.

“Bagaimana interaksi Anda dengan pasien akan menentukan citra layanan kesehatan pemerintah,” katanya.

Sedangkan di bidang investasi, penata kelola penanaman modal diminta menciptakan iklim usaha yang sehat agar Bandung semakin menarik bagi investor. Hal ini menurut Farhan akan memperkuat pertumbuhan ekonomi kota.

“Keragaman tugas ASN luar biasa. Semua harus dijalankan dengan integritas, jangan tergoda kepentingan jangka pendek. Mari wujudkan Bandung Unggul, Terbuka, Amanah, Maju, dan Agamis,” pungkasnya.

(dr.j)

Kepala Diskominfo Kota Bandung

Yayan A. Brilyana

Read Entire Article
Satu Berita| Harian Nusa | | |