*Tidak Sekedar Bekerja*

11 hours ago 7

Oleh : Idat Mustari**

Satunews.id || Semua orang memiliki pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mulai dari pekerjaan ringan, sampai pekerjaan yang membutuhkan kekuatan fisik dan pikiran yang banyak. Pekerjaan adalah aktivitas yang dilakukan untuk mendapatkan imbalan pembayaran. Di dunia ini ada banyak sekali jenis pekerjaan. Mulai dari pekerjaan lepas, pekerjaan tetap dan pekerjaan kontrak. Ada yang bekerja di kantoran, perusahaan swasta atau negeri.

Terkadang seseorang mengerjakan pekerjaan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Namun, banyak juga orang yang telah memilih pekerjaan sesuai minat mereka. Meski tidak menyukai dan merasa terpaksa dalam mengerjakan pekerjaan, mereka tetap mengerjakannya karena tuntutan dari keadaan.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Frans Magnis-Suseno menegaskan, bahwa ada tiga fungsi kerja yakni fungsi reproduksi material, integrasi sosial dan pengembangan diri. Fungsi kerja pertama dengan bekerja, manusia bisa memenuhi kebutuhannya. Fungsi kerja kedua, dengan bekerja manusia mendapatkan status di masyarakat. Ia akan dipandang sebagai manusia yang bermanfaat. Sementara fungsi kerja ketiga, dengan bekerja, manusia mampu secara kreatif menciptakan dan mengembangkan dirinya.

Di dalam ajaran Agama manapun pasti melarang pengikutnya malas bekerja. Ajaran Islam melarang pemeluknya menganggur tanpa bekerja. Coba kita telaah dan resapi Firman Allah Swt., “Dialah zat yang menjadikan bumi ini mudah untuk kamu. Oleh karena itu, berjalanlah dipermukaannya dan makanlah dari rezekinya”. (QS. Al-Mulk : 15).

Ayat ini menjadi prinsip bagi seorang muslim untuk dijadikan dasar atau motivasi seseorang bahwa hidup harus diisi dengan bekerja. Setiap muslim haram hukumnya bermalas-malasan, beraktivitas tanpa bekerja dengan dalih ingin lebih banyak menghabiskan waktu untuk beribadah kepada Tuhan.

Dia (Tuhan) tidak akan menghilangkan haus seseorang dengan cara berdoa tanpa berusaha mencari air untuk diminum. Dia juga tidak pernah menjatuhkan lembaran uang setelah kita berdoa. Berdosa bagi kita yang enggan bekerja kemudian menelantarkan diri sendiri dengan kemalasan, terlebih-lebih bagi kita yang telah memiliki tanggungan keluarga.

Bahkan dalam Ajaran Islam, seorang muslim bekerja tidak boleh hanya didasarkan keinginan untuk memperoleh upah atau uang saja, melainkan bekerja itu merupakan perintah Allah Swt. yang bernilai ibadah. Allah Swt. berfirman, “Bekerjalah kamu maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu dan kamu akan dikembalikan kepada Allah yang Mengetahui akan gaib dan nyata, lalu Diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. At-Taubah: 105).

Bekerja itu tidak hanya sekedar bekerja, melainkan harus memberikan makna.  Seseorang yang bekerja dengan baik bagi perusahaannya maka sesunggguhnya orang itu sedang mentransfer rezeki yang berkah dan bermanfaat kepada atasan, bawahan atau sesama rekan kerjanya.

Sebaliknya jika seseorang bekerja kemudian melakukan fraud, kecurangan yang merugikan perusahaan sehingga berdampak pada kesejahteraan pada karyawan lainnya, maka orang itu hanya sekedar bekerja dan kata Alm Buya Hamka,” *Jika seseorang hanya bekerja, maka kera pun bekerja.”*
Wallahu’alam

**_Penulis  Buku Bekerja Karena Allah dan Komisaris Utama BPR Kerta Raharja Kab Bandung_

Read Entire Article
Satu Berita| Harian Nusa | | |