Satunews.id
Bandung,|| Meski di wilayah Pangalengan khususnya area PTPN sempat Viral diberbagai media dan Media Sosial, hingga Gubernur jawab Barat Kang Dedy Mulyadi turun langsung kelapangan.
” Namun hal tersebut tidak menjadi cambuk dan efek jera, karena para Donatur dan Invetor masih leluasa berkeliaran di lapangan tanpa ada Tindakan tegas dari pihak Kepolisian, “.
Akibat lemahnya tindakan yang dilakukan jajaran Kepolisian, kembali terkuak ke permukaan puluhan Hektar Lahan PTPN diwilayah Malabar kembali terkuak ke Permukaan, “.
Berdasarkan pantuan tim investigasi media dilapangan terbukti kawasan perkebunan teh Malabar diperkirakan puluhan hektar telah jadi perkebunan teh sayuran.
Diperkirakan puluhan hektare wilayah perkebunan teh PTPN I Regional II Kebun malabar Afdeling malabar Blok Cikahuripan Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung kembali dijarah oleh pihak tertentu dalam satu tahun terakhir ini.
” Disebut sebut ada keterlibatan oknum Kepala Desa di lokasi tersebut, “.
Dalam beberapa bulan terakhir saja, tercatat dua insiden besar yang menghebohkan kawasan Perkebunan Teh Malabar. Kejadian pertama adalah penyerobotan lahan perkebunan oleh oknum warga, di mana dua hektare kebun teh di Blok Pahlawan dibabat habis pada April 2025 dan sempat memicu perhatian publik. Kamis (25/12/2025)
Meski telah dilaporkan, perusakan serupa kembali terjadi. Akhir November lalu, tiga titik lahan lainnya dengan luas mencapai puluhan hektare kembali digunduli oleh pihak lain.
Secara keseluruhan, dalam satu tahun terakhir, sekitar 150 hektare kebun teh telah hilang akibat penyerobotan dan pembabatan liar.
“Dalam pantauan Awak media, hilangnya kembali 10 hektare di Kebun malabar Afdeling malabar Blok Cikahuripan Afdeling ini memunculkan celah bagi pihak tertentu untuk memanfaatkan status lahan yang melemah, terlebih ketika pengelola dinilai kurang sigap lemah dalam melakukan pengawasan.
Hasil dari investigasi awak media menyebut bahwa habisnya HGU mendorong PTPN melakukan alih kelola dengan pola kerja sama. Di tengah berkembangnya pariwisata Pangalengan, sebagian area kebun teh dikomersialkan sebagai objek wisata.
“HGU yang telah habis akhirnya dikerjasamakan dengan pihak lain agar PTPN tidak mendapat kerugian
Untuk itu,PTPN dapat mengajukan perpanjangan HGU atau mengembalikan lahan kepada negara, bukan membuka peluang alih fungsi yang tidak sesuai ketentuannya.
Perkebunan teh Malabar kini juga dimanfaatkan sebagai kawasan wisata, baik oleh korporasi besar maupun pengelola kecil yang membangun spot swafoto di tengah kebun. Akibatnya, sebagian areal kebun terus menyusut.
Situasi diperparah oleh penyerobotan yang berakhir pada alih fungsi lahan menjadi pertanian hortikultura. Kondisi ini dianggap mengkhawatirkan lantaran tutupan lahan berkurang drastis dan meningkatkan risiko bencana.
“Pada musim hujan akan menimbulkan run off yang tinggi dan menggerus material tanah yang tidak menutup kemungkinan dapat memicu banjir bandang.***

3 hours ago
9


















































