Guru Madrasah Nilai Insentif Pemkot Bandung Konsisten dan Beri Dampak Nyata bagi Kesejahteraan

1 day ago 10

Kota Bandung, Satunews.id – Program insentif bagi guru keagamaan yang digulirkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mendapat apresiasi dari para penerima. Program yang telah berjalan hampir tujuh tahun ini dipandang sebagai bentuk kepedulian nyata pemerintah terhadap para pendidik, khususnya guru madrasah yang selama ini mengajar dengan keterbatasan ekonomi.

Dua perwakilan guru, Yusup Sumirat dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Jajat Sudrajat dari MA Babussalam, menyampaikan langsung rasa syukur dan penghargaan mereka atas keberlanjutan program tersebut. Keduanya menegaskan bahwa insentif dari Pemkot Bandung bukan hanya membantu secara finansial, tetapi juga menjadi dorongan penting dalam menjaga semangat mengajar.

Yusup Sumirat mengapresiasi konsistensi penyaluran insentif.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Alhamdulillah sangat senang sekali. Ini bentuk perhatian Kota Bandung, alhamdulillah konsisten sudah hampir tujuh tahun berjalan. Sangat luar biasa,” ujarnya di Masjid Al-Ukhuwah, Jalan Wastukencana, Rabu (10/12/2025).

Ia menjelaskan bahwa banyak guru MI masih menerima honor yayasan yang rata-rata berada di bawah UMR, bahkan mayoritas masih di bawah Rp2 juta. Karena itu, insentif dari Pemkot Bandung sangat membantu para tenaga pendidik.

“Dana hibah seperti ini sangat berarti sekali untuk para guru maupun tenaga pendidik di madrasah ibtidaiyah,” lanjutnya.

Yusup juga menyampaikan aspirasi agar mekanisme penyaluran tidak hanya berdasarkan kepemilikan KTP Kota Bandung. Menurutnya, banyak guru yang berdomisili di luar Bandung namun mengabdikan diri di madrasah-madrasah Kota Bandung.

“Harapannya kebijakan diperbarui, bukan hanya yang ber-KTP Kota Bandung saja. Banyak guru dari Banten, Sumatera, atau luar Jawa Barat yang mengajar di Bandung tapi belum tercatat sebagai penduduk kota,” ujarnya.

Senada, Jajat Sudrajat, guru honorer MA Babussalam, menyebut bantuan hibah dari Pemkot Bandung sebagai “momen yang ditunggu-tunggu” oleh para guru honorer.

“Alhamdulillah bantuan hibah ini sangat bermanfaat bagi kami. Dengan penghasilan yang minim, bantuan ini cukup sangat membantu sekali,” katanya.

Ia menambahkan bahwa penyaluran yang rutin dalam beberapa tahun terakhir memberi kepastian dan harapan bagi para guru untuk memenuhi kebutuhan dasar.

“Beberapa tahun ke belakang ini rutin digelontorkan pemerintah. Ini momen yang ditunggu-tunggu oleh guru honorer,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Jajat juga meminta pemerintah memberikan perhatian setara kepada guru madrasah di bawah Kementerian Agama (Kemenag).

“Harapannya perhatian pemerintah tidak hanya untuk guru Kemendikbud. Kami guru madrasah di Kemenag juga mohon perhatiannya disamakan,” ungkapnya.

Baik Yusup maupun Jajat sepakat bahwa insentif ini bukan sekadar bantuan materi, tetapi dukungan moral bagi para pendidik.

“Para guru harus lebih semangat lagi karena ini bukti perjuangan pemerintah untuk mensejahterakan guru,” tutur Yusup.

(drj)

Read Entire Article
Satu Berita| Harian Nusa | | |