Lagi, PLN Hadirkan SUPERSUN : Energi Bersih untuk Masa Depan Cerah Generasi Muda Bima

11 hours ago 6

HarianNusa, Bima — PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) melalui PLN UP3 Bima kembali menyalakan terang untuk negeri dengan pemasangan sistem pembangkit listrik tenaga surya individu SUPERSUN (Surya Power Solusi untuk Negeri) kepada empat sekolah yang belum terjangkau jaringan listrik. Program ini merupakan dukungan terhadap Percepatan Digitalisasi Pembelajaran sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025, sekaligus langkah nyata untuk memperluas akses energi bersih bagi dunia pendidikan di wilayah terpencil.

Setiap sekolah menerima satu paket SUPERSUN yang terdiri atas panel surya berkapasitas 2×550 W, baterai penyimpanan energi 2.350 Wh, serta kWh meter berdaya 1.300 VA. Rangkaian perangkat ini mampu mendukung suplai listrik mandiri hingga delapan jam pemanfaatan setiap hari, terutama untuk kegiatan belajar mengajar dan fasilitas ruang guru. Sistem ini juga memungkinkan penambahan kapasitas penerangan sesuai batas beban maksimum 6A.

Empat sekolah penerima manfaat meliputi SMPN 8 Lambu di Desa Baku, SMPN 10 Satu Atap Lambu di Desa Mpori Lembo, SDN Tongga di wilayah kerja ULP Sape, serta SDN Tambora di bawah ULP Dompu. Selama ini, sekolah-sekolah tersebut menjalankan aktivitas pendidikan tanpa dukungan listrik memadai. Total penerima manfaat meliputi 72 siswa dan 37 guru pada tiga sekolah yang telah memiliki data lengkap.

Dari sisi fasilitas pendidikan, SMPN 8 Lambu dan SMPN 10 Lambu masing-masing memiliki enam ruang belajar, sementara SDN Tongga memiliki empat ruang dengan belum adanya instalasi listrik sebelumnya. Dengan hadirnya SUPERSUN, seluruh ruang belajar kini dapat didukung penerangan yang konsisten dan memungkinkan penggunaan perangkat elektronik dasar sebagai pendukung digitalisasi pembelajaran.

Mobilisasi tim PLN menuju lokasi juga menjadi tantangan tersendiri mengingat kondisi geografis. Perjalanan menuju SMPN 8 Lambu menempuh jarak 26 km atau sekitar 47 menit, sementara menuju SMPN 10 Lambu memerlukan 1 jam 5 menit dengan jarak 35 km. SDN Tongga berjarak 47 km dengan waktu tempuh 1 jam 15 menit dari ULP Sape, sedangkan SDN Tambora merupakan lokasi paling terpencil dengan jarak 138 km atau sekitar 3 jam perjalanan dari ULP Dompu.

Program ini turut mendukung pengurangan penggunaan genset di wilayah yang belum teraliri listrik. Setiap unit SUPERSUN mampu menghemat konsumsi solar setara 24 liter per hari dan menghindari emisi karbon hingga 1.470 kg CO₂ per tahun untuk setiap sekolah. Hal ini menjadi kontribusi penting dalam mendorong transisi energi bersih di NTB serta mewujudkan operasional pendidikan yang lebih berkelanjutan.

General Manager PLN UIW NTB, Sri Heny Purwanti, menyampaikan bahwa penyediaan akses energi di wilayah terpencil merupakan bagian dari komitmen PLN dalam pemerataan layanan kelistrikan. “SUPERSUN bukan hanya solusi energi, tetapi investasi bagi masa depan generasi muda di daerah terpencil. Energi bersih yang hadir hari ini menjadi fondasi untuk memperkuat kualitas pembelajaran dan membuka peluang digitalisasi pendidikan,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa PLN akan terus memperluas jangkauan layanan listrik berbasis energi baru terbarukan. “Kami berkomitmen menjaga keandalan sistem dan memastikan masyarakat di wilayah paling terpencil sekalipun mendapatkan akses energi yang layak. Kolaborasi dengan Pemerintah akan terus kami perkuat demi mempercepat tercapainya pemerataan kelistrikan di seluruh Nusa Tenggara Barat,” tutup Sri Heny. (F*)

Ket. Foto:

Petugas PLN NTB memastikan batre penyimpanan Energy untuk panel Supersun berfungsi sempurna. (Ist)

Read Entire Article
Satu Berita| Harian Nusa | | |