HarianNusa, Mataram – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Instalansi Bank Darah Rumah Sakit terus melakukan upaya dalam memenuhi kebutuhan stok darah.
Kepala Instalasi Pelayanan Darah Rumah Sakit (IPDRS), dr. Malfira Iswary, Sp.PK., menyampaikan berbagai program yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan stok darah di RSUD Provinsi NTB, salah satunya dengan program donor darah bagi civitas hospitalia baik yang ASN maupun non ASN.
“Jumlah karyawan di RSUD Provinsi NTB sebanyak 2.500 orang. Kalau semuanya bisa mendonor tentu sangat membantu untuk pemenuhan kebutuhan stok darah di Rumah Sakit,” jelasnya, saat diwawancara media ini, Sabtu, (02/11/24), di Ruang Kerjanya.
Lebih lanjut dijelaskannya, sebelum melakukan donor darah, petugas medis terlebih dahulu melakukan pemeriksaan kesehatan atau screening kepada calon pendonor. Jika dinyatakan memenuhi syarat kesehatan sebagai pendonor barulah dilakukan proses donor darah.
“Sebelum pengambilan darah calon pendonor harus memenuhi syarat sebagai pendonor, yakni usia diatas 17 tahun, tekanan darah harus normal, Hemoglobin di atas 12, Berat Badan di atas 50 kg. Nah kalau sudah memenuhi syarat barulah dilakukan pengambilan darah,” terangnya.
Kebutuhan darah di RSUD NTB satu bulan berjumlah 3000 kantong, namun baru bisa diproduksi 80 persennya artinya masih ada kekurangan 20 persen.
“Untuk mensuplai kekurangan darah tersebut, kami (RSUD NTB) bekerjasama dengan PMI,” ungkapnya.
dr. Malfira menyarankan agar masyarakat rutin melakukan donor darah, selain bisa membantu kebutuhan darah bagi orang lain yang membutuhkan, juga menyehatkan bagi pendonor itu sendiri. (HN3)
Ket. Foto:
Kepala Instalasi Pelayanan Darah Rumah Sakit (IPDRS), dr. Malfira Iswary, Sp.PK., saat diwawancara di ruang kerjanya di RSUD Provinsi NTB. (HarianNusa)