Sumenep, satunews.id — Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sumenep kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ekosistem kreatif daerah melalui penyelenggaraan kompetisi karya audio visual bertema “From Root to Reels.”
Kegiatan yang digelar pada Selasa (11/11/2025) di Aula Diskominfo tersebut menjadi ruang ekspresi generasi muda untuk menafsirkan ulang identitas budaya dalam bahasa sinema yang lebih segar, modern, dan komunikatif.
Kepala Diskominfo Sumenep, Indra Wahyudi, mengatakan bahwa tema ini diangkat sebagai ajakan agar generasi muda kembali mengenali akar budaya, nilai kearifan lokal, serta kekayaan tradisi yang membentuk identitas masyarakat Sumenep. Melalui film, pesan budaya tersebut dapat disampaikan dengan cara yang tidak hanya edukatif, tetapi juga estetis dan relevan dengan selera digital masyarakat masa kini.
“Film adalah medium yang kuat—lebih dari sekadar hiburan, tetapi sarana edukasi, dokumentasi, bahkan promosi potensi daerah. Karena itu, generasi muda perlu memiliki kesadaran menjaga akar budayanya di tengah derasnya arus budaya global,” ungkap Indra Wahyudi.
Ia juga mengaku bangga atas kemampuan peserta dari berbagai jenjang pendidikan dalam menghadirkan karya yang matang, baik dari sisi narasi, visual, maupun kedalaman pesan. Antusiasme tersebut membuktikan bahwa generasi muda Sumenep tidak hanya menjadi konsumen konten, namun juga produsen narasi budaya yang berdaya cipta tinggi.
Diskominfo Sumenep juga menegaskan komitmen untuk memperkuat literasi digital dan ekosistem kreatif melalui kolaborasi pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas kreatif.
“Kolaborasi ini diyakini dapat melahirkan karya-karya yang tidak saja membanggakan, tetapi juga memperkuat branding Sumenep sebagai daerah yang kaya budaya dan adaptif terhadap perkembangan teknologi,” ujarnya.
Anggota Komisi A DPRD Sumenep, Hairul Anwar, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, memberikan apresiasi tinggi kepada para peserta dan pemenang kompetisi. Ia menilai bahwa pendekatan Diskominfo telah relevan dengan kebutuhan zaman, yaitu mengarahkan generasi muda untuk aktif, kreatif, dan produktif dalam mengolah potensi budaya daerah.
“Sumenep memiliki keraton dan jejak sejarah yang kuat. Karena itu, ketika generasi muda mengangkat akar budaya kita melalui film, itu sangat berarti. Karya-karya mereka patut didukung,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa membuka peluang untuk memperjuangkan penambahan anggaran Diskominfo apabila ke depan program-program kreatif ini terus menunjukkan dampak positif. Menurutnya, pembinaan kreativitas sejak usia muda sangat menentukan kualitas karakter generasi berikutnya.
Sejalan dengan visi Bupati Sumenep dalam program Visit Sumenep, karya film pendek dinilai mampu menjadi media efektif untuk mendongkrak kunjungan wisata, sebagaimana terjadi di Yogyakarta yang sukses memanfaatkan konten digital sebagai promosi destinasi.
Berikut ini daftar para Pemenang Kompetisi ‘From Root to Reels’ Kategori SMA/MA
Juara 1 — MAN Sumenep (Luna in Cultureland)
Juara 2 — SMA Ambunten (Perahu Terakhir)
Juara 3 — SMKN 1 Kalianget (Saronin)
Juara 4 — MA An-Nawari (Hadrah)
Juara 5 — SMAN 1 Kalianget (Transfer Eksfosi)
Juara 6 — SMKN 1 Sumenep (Pamor Digital)
Penghargaan Tambahan — SMAS NU (Ngin Angin)
Kategori Perguruan Tinggi/Umum
Juara 1 — Universitas Wiraraja (Menyulam Cahaya)
Juara 2 — PP Lubangsa Annuqayah (Atale)
Juara 3 — Universitas PGRI Sumenep (Warisan)
Juara 4 — Universitas Annuqayah (Tajin Sappar)
Juara 5 — Universitas Annuqayah (Menapak Asal)
Melalui kompetisi ini, Sumenep kembali menegaskan posisinya sebagai daerah yang tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga membuka ruang modernisasi kreativitas. Generasi muda menjadi aktor utama dalam menautkan kembali akar budaya dengan masa depan digital, menjadikan film sebagai jembatan antara memori kolektif dan imajinasi generasi berikutnya. (Tim)

6 hours ago
4


















































