Pemprov NTB Gelar Rakor Pastikan Ketersediaan dan Stabilitas Harga Bahan Pokok Jelang Nataru

1 month ago 74

- Advertisement - Explore Lombok

HarianNusa, Mataram – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor), memastikan laju inflasi dan ketersediaan bahan pokok menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

Rakor Tim Pengendalian Inflasi (TPID) tersebut dipimpin langsung oleh Pj. Gubernur NTB, Hassanudin, di Pendopo Gubernur, Kamis, (12/12/24).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB, H. A. Azis, SH. MH., dalam kesempatan tersebut memaparkan, laporan bulanan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) hingga Nopember 2024. Dari stok awal 289.634 kilogram tersedia cadangan sebesar 281.155 kilogram.

"Sementara ketersediaan 12 jenis pangan pokok strategis, cadangannya masih tercukupi dengan asumsi kebutuhan per pekan seperti beras, minyak goreng, daging sapi dan cabai merah dengan penetapan harga pemerintah yang sesuai dengan kondisi pasar serta berkoordinasi dengan Bulog dan Dinas Pertanian dan Perkebunan serta mitra terkait untuk pengelolaan dan ketersediaan stok berkelanjutan," paparnya.

Sementara terkait inflasi, Kepala Biro Perekonomian Setda Prov. NTB, Drs. H. Wirajaya Kusuma, MH., menyampaikan,
perkembangan inflasi NTB periode Januari – Nopember 2024 untuk inflasi gabungan / (kota Mataram, Bima, Sunbawa) sebesar 1,46 persen (year on year) lebih rendah dari angka nasional (1, 55 persen), month to month sebesar 0,56 persen dan year to day sebesar 0,81 persen dari komoditas antara lain tomat, bawang merah, emas perhiasan, daging ayam dan tongkol.

"Dalam Indeks Perkembangan Harga (IPH), NTB menempati peringkat ketiga terendah nasional dengan perubahan sebesar -0, 42 persen," jelasnya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB, Muhammad Taufieq Hidayat memaparkan proyeksi produksi dan kebutuhan pangan NTB sampai dengan akhir tahun seperti beras dan kebutuhan pokok lainnya. Ia juga menjelaskan target produksi dan harga pangan hingga Desember 2024.

"Perkiraan kebutuhan beras sebesar 557.261.07 ton dengan perkiraan produksi sebesar 827.810 ton, harus memenuhi sisa produksi sebesar 270.548.03 ton dari panen," paparnya.

Rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Nusa Tenggara Barat tersebut juga dihadiri oleh OPD terkait lingkup Pemprov NTB. (F3)

Ket. Foto:
Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengendalian Inflasi (TPID) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memastikan ketersediaan dan harga bahan pokok aman jelang Natal dan tahun baru (nataru) 2025. (Ist)

Read Entire Article
Satu Berita| Harian Nusa | | |