PPLIPI Kabupaten Bandung Gelar Trauma Healing, Pulihkan Senyum Anak Korban Kekerasan

5 days ago 34

SATUNEWS.ID

Kab. Bandung,– Sebanyak 27 anak korban kekerasan dari Kabupaten Bandung mengikuti kegiatan trauma healing yang merupakan hasil kolaborasi apik antara Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A), Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) Kabupaten Bandung, dan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Ibu Bupati selaku Ketua PPLIPI, HM. Hairun selaku Kepala Dinas DP2KBP3A, unsur Kementerian Agama, TP-PKK, anggota PPLIPI, serta 27 anak korban kekerasan dan orang tua mereka. Kehadiran berbagai pihak menunjukkan komitmen bersama untuk melindungi dan memulihkan anak-anak dari dampak kekerasan.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kegiatan ini menjadi ruang aman bagi anak-anak untuk kembali tersenyum, belajar memulihkan diri, dan membangun kembali rasa percaya diri yang sempat hilang akibat trauma. Suasana penuh kehangatan dan dukungan terlihat jelas sepanjang acara, memberikan harapan baru bagi para peserta.

Ketua PPLIPI Kabupaten Bandung, Ibu H. Emma Dety, dalam sambutannya menyampaikan pesan penting.

“Jangan takut untuk melaporkan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kita butuh kolaborasi untuk melindungi mereka,” tegasnya. di Hotel Grand Sunsine Soreang. Rabu (28/5)

Beliau juga menambahkan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata dari “Sinergi perempuan berdaya dan mandiri melalui kegiatan trauma healing bagi korban kekerasan terhadap perempuan dan anak,” tukasnya

Kepala DP2KBP3A Kabupaten Bandung, HM. Hairun, turut menyampaikan dukungannya. Beliau menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak.

“Perlindungan anak adalah tanggung jawab kita bersama. Kami di DP2KBP3A berkomitmen penuh untuk terus berupaya mencegah dan menanggulangi kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Bandung,” tegas Hairun.

Ia menambahkan, melalui kegiatan trauma healing ini, diharapkan anak-anak korban kekerasan dapat bangkit dan menatap masa depan dengan lebih optimis, serta menjadi bukti nyata bahwa kepedulian dan kolaborasi dapat membawa perubahan positif,” pungkasnya.

(Asp)

Read Entire Article
Satu Berita| Harian Nusa | | |