Kota Bandung, Satunews.id – Wakil Wali Kota Bandung, Erwin menyebut job fair dan inkubasi bisnis menjadi salah satu upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dalam menekan angka pengangguran.
Hal ini disampaikannya saat menghadiri USB Fair 2025 di Kampus Universitas Sangga Buana YPKP Bandung, Selasa 4 Juni 2025.
Dalam sambutannya, Erwin mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan pelaku industri dalam menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang lebih sehat dan produktif.
“Kegiatan ini bukan hanya ajang seremonial, tetapi sebuah terobosan luar biasa yang membuka pemahaman baru bagi mahasiswa tentang potensi diri mereka, sekaligus menjembatani dunia pendidikan dengan dunia kerja,” ujar Erwin.
Menurut Erwin, angka pengangguran terbuka di Kota Bandung masih cukup tinggi, yakni sekitar 7,5%.
Oleh karena itu, Pemkot Bandung menargetkan penurunan angka tersebut menjadi 6,9% atau lebih rendah melalui berbagai pendekatan, termasuk program job fair, magang, dan penguatan kewirausahaan mahasiswa.
“Pemerintah harus mengakomodasi kegiatan seperti ini. Kami terbuka bekerja sama lebih erat dengan dunia usaha agar lulusan perguruan tinggi bisa langsung diserap pasar kerja,” ujarnya.
Erwin mengungkapkan, pihaknya tengah menyusun regulasi agar mahasiswa di Kota Bandung dapat menjalani program magang di perusahaan-perusahaan sebelum lulus.
Langkah ini diharapkan bisa memperkuat kesiapan kerja lulusan dan menurunkan tingkat pengangguran intelektual.
“Saya sudah berdiskusi dengan Ketua Yayasan (YPKP). Harapannya, mahasiswa punya pengalaman kerja lebih dulu, sehingga setelah lulus, mereka tidak bingung,” kata Erwin.
Ia juga mendorong perusahaan-perusahaan di Kota Bandung untuk memprioritaskan rekrutmen tenaga kerja dari lulusan lokal.
“Jangan sampai justru anak-anak kita kalah bersaing di kampung sendiri,” tegasnya.
Di sisi lain, Pemerintah Kota Bandung juga mencanangkan UMKM Center, pusat kuliner, dan pusat inkubasi bisnis di 30 kecamatan.
Program ini tidak hanya memberikan ruang bagi masyarakat untuk berdagang, tetapi juga memberikan pelatihan literasi keuangan, digital marketing, serta etika dan inovasi berwirausaha.
Setelah dinilai layak oleh Disnaker Kota Bandung, nantinya para pelaku UMKM berkesempatan mendapatkan bantuan modal usaha.
“Dari satu kios saja bisa membuka cabang dan menyerap tenaga kerja. Ini yang kami harapkan: rakyat diberdayakan, pengangguran turun,” jelas Erwin.
Di hadapan ratusan mahasiswa, Erwin juga membagikan lima kesadaran penting yang harus dimiliki mahasiswa: kesadaran spiritual, keilmuan, kebangsaan, sosial, dan kepemimpinan.
“Mahasiswa bukan hanya pencari kerja, tapi harus jadi pencipta lapangan kerja. Jadilah adaptif, inovatif, dan tetap berakhlakul karimah,” pesannya.
“Gantungkan cita-cita setinggi langit. Proses memang tak instan, tapi dengan ketekunan, hasil pasti datang. Kalian semua bisa jadi pemimpin masa depan, bahkan jadi Presiden!” pungkasnya dengan semangat.
Sementara itu, Rektor Universitas Sangga Buana, Didin Saifudin menjelaskan, USB Fair 2025 merupakan bagian dari komitmen kampus dalam menjawab tantangan dunia kerja di era disrupsi teknologi dan ekonomi global.
“Sekitar 44% keterampilan kerja global akan bergeser dalam lima tahun ke depan. Kampus tidak bisa hanya mencetak sarjana, tapi harus melahirkan inovator dan problem solver,” kata Didin.
USB Fair 2025 menghadirkan berbagai program seperti Career Expo, Sport Competition, dan International Intellectual Challenge.
Acara ini mempertemukan mahasiswa dengan puluhan perusahaan dan instansi, serta menyediakan ruang pameran untuk usaha mahasiswa.
(red)
Kepala Diskominfo Kota Bandung
Yayan A. Brilyana